Selamat Datang kance dulur se-Tanjung Enim angat

Selasa, Juli 24, 2012

Senandung Veteran Pejuang Bukit Barisan

Matanya nanar membayangkan pertempuran di Bukit Barisan yang menyebabkan kaki kirinya hancur di tembak Belanda, dan akhirnya dia harus merelakan kaki kirinya diamputasi.Kini dimasa senjanya dia terpaksa harus menghabiskan masa tuanya di atas kursi roda,kaki kirinya yang putus di hargai dengan tunjangan 60 ribu sebulan.Kadang dia berpikir,alangkah teganya para penguasa yang tak memikirkan nasib mereka para veteran pejuang.Apakah penguasa itu bisa berkuasa jika dulu mereka tidak berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.Tapi ya sudahlah,dia tak menuntut imbalan atas perjuangan yang dia lakukan dulu.karena dulu dia dan teman-temannya berjuang semata-mata demi berkibarnya sang saka merah putih.Lagi pula dia masih bernasib lebih baik jika di bandingkan rekan-rekan seperjuangannya yang gugur di medan laga,jasadnya pun banyak tak di temukan.apalagi di makamkan di Taman Makam Pahlawan,Apalagi mendapatkan tunjangan di hari tua.Ahhh...semoga mereka damai di alam sana.Ya Allah Ya Robbi,Ampunilah dosa dan kesalahan mereka,terimalah semua amal ibadah mereka dan tempatkan mereka di tempat yang indah disisiMU. Walaupun kini bumi pertiwi tlah merdeka,tak berarti perjuangan tlah usai,kini perjuangannya adalah perjuangan mempertahankan hidup ditengah kerasnya ibukota.Ternyata Sederet bintang jasa yang tertempel di dadanya tak banyak berguna untuk menunjang hidupnya.Bahkan undangan 17 agustusan pun sudah 13 tahun tak lagi diterimanya.Yang dia saksikan di Televisi,orang-orang yang di undang kebanyakan adalah orang yang berkacamata hitam,ngobrol ditengah upacara berlangsung,ngantuk-ngantuk dan tidur,sibuk sms dan telpon dsb.ternyata kini mereka lebih di hargai daripada dirinya. Tapi dia tak kecewa,dan tak akan pernah kecewa atas perlakuan orang-orang padanya.Rasa cintanya terhadap negeri ini mengalahkan semua rasa kecewanya itu.Bahkan apabila kini ibu pertiwi masih menuntut dharma baktinya,dia akan berdiri tampil paling depan.walaupun tubuhnya tlah renta tp semangatnya masih menyala tuk membela tanah tumpah darah tercinta. Akhirnya dia hanya bisa berharap,agar di akhir hayatnya dia bisa menyaksikan ibu pertiwi tersenyum ketika melihat rakyatnya hidup makmur dan sejahtera.Itu artinya perjuangannya dulu tak sia-sia,maka dia akan tersenyum saat Allah SWT memanggilnya dan menyatukannya jasadnya dengan bumi pertiwi yang dulu di belanya dengan darah dan air matanya.......DIRGAHAYU INDONESIAKU.....JAYALAH NEGERIKU