Rabu, Juni 11, 2008
Ibunda
Kau masih mendekap kami dengan kasih sayangmu
Rasanya baru kemarin
Kau suapkan makanan kepada kami
Rasanya baru kemarin
Kami masih melihat senyummu
Tapi ternyata hari ini selasa 16 oktober 2007 engkau pergi,
Suatu sore menjelang adzan maghrib
Beberapa saat setelah saudara kami melangkah ke kehidupan baru
Sejak saat itu semua anakmu telah memiliki pendamping hidup
Seolah olah kau pergi disaat tugasmu telah usai
melahirkan, membesarkan, dan melepas kami dengan pasangan hidup kami
Aku merasa engkau belum sempat menikmati jerih payahmu
Dalam melahirkan dan membesarkan kami
Kami semua sayang padamu
Tapi ternyata Sang Pencipta lebih sayang padamu
Kau dipanggil KehadiratNya, kembali kepada sang pencipta
Kau dibebaskan dari segala sakit yang kau derita
Tidak ada yang dapat kami lakukan
Karena Sang Pencipta punya kehendak
Hanya rasa ikhlas dan untaian do'a
Yang dapat kami panjatkan
Ya Allah Illahi Robbi
Kami bermohon padaMu
Sayangilah dia seperti dia menyayangi kami
Kasihilah dia seperti dia mengasihi kami
Sucikanlah dia dari segala dosa
Seperti kain putih yang bersih dari noda
Dan tempatkanlah dia di sebaik-baiknya tempat disisiMu
Ibunda ...... semoga engkau bahagia disana
Kelak kita akan bersua
Laut, salah satu bukti keagungan Tuhan
Dulu aku sering berlayar, dari satu pulau ke pulau lainnya dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya di indonesia. Ketika dalam pelayaran tidak ada hiburan untuk mengusir rasa jenuh yang datang setelah beberapa hari pelayaran, bahkan tidurpun sudah terasa jenuh. Memandang keluar kapal, sejauh mata memandang yang ada hanya air, air dan air. Hati terasa agak riang ketika ada segerombolan lumba-lumba yang mengiringi perjalanan kami, aku berpikir itu pertanda baik.
Pada saat malam menjelang rasa jenuh makin terasa, kadang-kadang aku keluar ke geladak terbuka. Aku memandang langit dan lautan tapi yang ada hanya gelapnya malam. Timbul dalam benakku, siapa yang menciptakan semua keajaiban ini? Pastilah sesuatu yang maha hebat, dialah Allah SWT.
Aku merasa betapa kecilnya diriku, karena ternyata kuasa tuhan begitu hebatnya. Mengapa ada manusia-manusia yang merasa tinggi hati? tidak mau bersyukur atas segala karunia Ilahi. Ataukah belum menyadari akan keagunganNya? Apa yang bisa manusia sombongkan di depan sang penciptanya? Tidak ada.
Ingat, akan datang suatu saat dimana manusia tidak lagi dapat berbicara, bahkan mengedipkan matapun tak bisa. Setelah itu mulut akan dikunci, tidak ada kata-kata, namun anggota badan lainnya yang akan bicara menjawab pertanyaan-pertanyaan dari malaikat yang diutus sang pencipta. Apa yang dapat menolong kita pada saat itu? Tidak ada. Kecuali amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak-anak soleh yang senantiasa mendoakan kita. Dan yakinlah saat itu akan datang. Kita belum tau kapan, tapi pasti. Masihkah kita tidak mau bersujud dan bersyukur?
Selasa, Juni 10, 2008
Sekilas Tanjung Enim
Makna dibalik gambar "Pemandangan Alam"
Pernahkah juga kita berpikir, kenapa mereka menggambar pemandangan alam yang ada sawahnya???
Aku terhenyak ketika ada seseorang mengungkap hal tersebut dalam satu ceramahnya. Beliau adalah Mayjend Marinir Nono Sampono, seorang perwira tinggi TNI AL yang juga mantan komandan korps Marinir TNI AL. Menurut beliau hal itu merupakan salah satu budaya peninggalan penjajah yang sampai saat ini masih tersisa. Mengapa demikian?
Sejak zaman dahulu nenek moyang kita terkenal sebagai bangsa pelaut, pelaut yang ulung yang terkenal keseluruh penjuru dunia. Ketika penjajah mulai menjajah Indonesia, mereka berpikir untuk melanggengkan kekuasaannya di bumi pertiwi ini. Bila kita masih tetap menjadi bangsa pelaut, mereka khawatir bangsa kita akan banyak berinteraksi dengan masyarakat luar. Mereka khawatir interaksi yang terjadi mempengaruhi cara berpikir bangsa indonesia sehingga akan memberi ide kepada bangsa kita untuk terus memperjuangkan kemerdekaan kita dengan bermacam cara.
Selain itu, dengan adanya transportasi laut juga akan mempermudah bangsa indonesia dalam berhubungan dengan masyarakat Indonesia lainnya yang ada di pulau-pulau nusantara. Penjajah juga khawatir akan tumbuh rasa persatuan diantara bangsa kita sehingga akan merepotkan penjajah.
Oleh sebab itu sedikit demi sedikit mereka mulai berpikir bagaimana caranya agar kita terpisah-pisah dan tidak dapat bersatu sehingga masa penjajahan mereka akan semakin langgeng. hal tersebut sesuai dengan taktik mereka Devide et Impera (pecah belah, kemudian jajah)
Sejak itu mereka berusaha merubah cara hidup bangsa Indonesia yang semula bangsa pelaut menjadi bangsa agraris. Dan hal tersebut masih kita jalani hingga kini. Padahal kalau kita mau menengok ke halaman belakang "rumah kita" (Laut), Sumber daya alam yang terkandung didalamnya sangatlah luar biasa. Hingga saat ini kita belum menikmati hasilnya karena memang masih belum tergali dan dikelola secara maksimal. Justru yang banyak menikmatinya adalah cukong-cukong pencuri ikan dari negara lain, yang armadanya setiap hari mengeruk hasil laut nusantara. Aparat penegak hukum kita telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kekayaan alam kita, namun terbentur dengan berbagai kendala terutama sarana.
Bagaimana pendapat anda ????? Silahkan berkomentar
Senin, Juni 09, 2008
Karya Tulis
Terima kasihku kepada pembimbingku yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, tuntunan dan arahan kepadaku sehingga karya tulisku dapat aku selesaikan tepat pada waktunya. Walaupun aku tau bahwa pembimbingku tersebut mempunyai kegiatan yang seabrek-abrek padatnya. Aku berharap agar hasil karyaku tersebut ada manfaatnya, terutama untuk pengembangan instansi tempatku bekerja. Atau paling tidak bagi rekan-rekanku yang nantinya menjalani pendidikan seperti aku sekarang. Agar hasil karyaku tersebut tidak hanya menambah tingginya tumpukan buku yang ada di gudang buku.
Namun satu tugas besar menanti di depanku, sebuah latihan praktek yang menjadi puncak acara pendidikanku. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran kepada aku dan timku untuk menyelasaikan latihan tersebut dengan baik, aamiiii....n
Kamis, Juni 05, 2008
Sepenggal Do'a Untuk Ibunda
Pada hari selasa 16 oktober 2007 telah berpulang ke rahmatullah ibunda kami tercinta menghadap kehadiratMU ya robbi, dengan membawa cinta kasih dan do’a yang tulus ikhlas dari kami sekeluarga.
Yaa Rahman …… Yaa Rahim
Ampunilah dia, Rahmatilah dia, maafkanlah segala kesalahannya, lapangkanlah kuburnya dan sucikanlah dia dari dosa sebagaimana kain putih terbebas dari kotoran, dan masukkanlah dia ke dalam sorga-MU. Lindungilah dia dari adzab kubur dan hindarkanlah dia dari siksa api neraka serta jadikanlah orang yang mendapat syafaat dari junjungan kami nabi Muhammad SAW.
Yaa Rahman Yaa Rahim
Terima dan sampaikanlah pahala Alqur’an yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, tahmid kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada nabi Muhammad SAW. Sebagai hadiah dan sebagai penyambung rahmat nyang turun dan sebagai berkah yang menyebar kasih, pemuka dan pemimpin kami nabi Muhammad SAW. dan juga kepada seluruh keluarga dan kerabat, kalangan Nabi dan Rasul, para Wali dan Syuhada, orang-orang Shaleh, para sahabat yang berjalan di jalan Allah SWT. dan para malaikat serta kepada ibunda kami tercinta, Amiin Ya Robbal Alamiin.
Yaa Rahman Yaa Rahim
Andaikan Almarhumah ibunda kami tercinta banyak mempunyai kesalahan, dia adalah hamba-Mu yang Engkau ciptakan dalam serba keterbatasan, Ampunilah dosanya dan maafkanlah kesalahannya.
Yaa Rahman Yaa Rahim
Andaikan almarhumah ibunda kami tercinta pernah mempunyai sedikit kebajikan semasa hidupnya, lipat gandakanlah amal dan pahalanya sehingga dia berhak mendapat Ridho-Mu.
Berikanlah dia tempat yang baik seperti hamba-hamba-Mu yang terdahulu yang terpilih kebajikannya, masukkanlah dia ke dalam sorga yang telah Engkau persiapkan bagi hamba-hamba-Mu yang Shaleh.
Kepada kami yang ditinggalkan, kami memohon kepada-Mu Yaa Allah…. berikanlah kami kekuatan atas cobaan yang Engkau berikan kepada kami.Lindungilah kami, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang beriman yang dapat melihat dan merasakan kebenaran-Mu Yaa Allah, serta senantiasa melaksanakan perintah-Mu.
Semoga Allah SWT mengampuni dan meridhoinya……
Aamiin Yaa Robbal Alamiin…..